Minggu, 13 Februari 2011

Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi diluar endo metrium kavum uteri.

Etilogi

  • Faktor tuba, yaitu salpingitis, perlekatan tuba, kelainan kongenital tuba, pembedahan sebelumya, endometriosis, tumor yang mengubah bentuk tuba, dan kehamilan ektopik sebelumnya
  • Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom dan malformasi
  • Faktor ovarium, yaitu migrasi luar ovum (perjalanan dari ovarium kana ke tuba kiri atau sebaliknya), Pembesaran ovarium, dan unextruded ovum
  • Penggunaan hormon eksogen (estrogen) seperti paa kontrasepsi oral
  • Faktor lain, antara lan aborsi tuba dan pemakaian IUD
Patogenesis
Kehamilan ektopik dapat berupaKehamilan interuterin dapat terjadi bersamaan dengan kehamilan ektopik. disebut combined ectoic pregnancy bila terjadi bersamaan den compound ectopic pregnency jika kehamilan ektopik terjadi lebih dahulu dengan janin sudah mati dan menjadi litopedion.
hasil konsepsi berindikasi kolumnar atau inter kolumnar dan biasanya akan terganggu pada kehamilan 6-10 minggu, berupa
  • Hasil konsepsi mati dan diresorpsi
  • Abortus ke dalam lumen tuba.
  • Ruptur dinding tuba
  • Uterus menjadi besar dan lembek, endometrium dapat berubah menjadi desidua karena pengaruh estrogen dan progresteron dari korpus luteum gravidiatis dan trofoblas. pada endometrium juga dapat ditemukan venomena aias-stella

Manifestasi klinis
  • Amenore
  • Gejala kehamilan muda
  • Nyeri perut bagian bawah. pada ruptur tuba, nyeri terjadi tiba-tiba dan hebat, menyebabkan penderita pingsan sampai syok. pada abotus tuba, nyeri mula-mula pada satu sisi, menjalar ke tempat lain. Bila darah sampai ke diafragma bisa menyebabkan nyeri bahu. dan bila terjadi hematokel retrouterina terdapat nyei defeksi.
  • Perdarahan pervaginam berwarna cokelat tua
  • Pada pemeriksan vagina terdapat nyeri goyang bila serviks digerakan, nyeri pada perabaan, dan kavum douglasi menonjol kaena ada bekuan darah
Pemeriksaan Penunjang
  • Pemeriksaan laboratorium: kadar hemoglobin, leukosit, tes kehamilan bila baru terganggu.
  • Dilatasi kuretase
  • kuldosentesis, yaitu suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah didalam kavum douglasi terdapat darah. Teknik kuldosintesis:
    • Baringkan pasien dalam posisi litotomi
    • Bersihkan vulva dan vagina dengan antiseptik.
    • Pasang spekulum dan jepit bibir belakang posio dengan cunam serviks. lakukan traksi kedepan sehingga forniks posterior tampak.
    • Suntikan jarum spinal no. 18 ke kavum douglasi dan lakukan pengisapan dengan semprit 10ml.
    • Bila pada pengisapan keluar darah, perhatikan apakah darahnya berewarna cokelat sampai hitam yang tidak membeku atau berupa bekuan kecil yang merupakan tanda hematokel retrouterine
  • Ultrasonografi berguna pada 5-10% kasus bila ditemukan kantong gestasi diluar uterus
  • laparoskopi atau laparatomi sebagai pendekatan diagnosis akhir
Diagnosis
Penegakkan diagnosis pada kehamilan ektopik belum terganggu sulit, sehingga memerlukan penunjang untuk mendiagnosis, yaiutu USG. Laparskopi, atau kuldoskopi.
Penegakan diagnosis pada kehamilan ektopik tergangu bisa didapatkan dari
  • Anamesis: amenore dan kadang terdapat tanda hamil muda, nyeri peut bagian bawah. nyeri bahu, tenesmus, dan perdarahan pervaginam setelah nyeri perut bagian bawah.
  • Pemeriksaan Umum: penderita tampakkesakitan dan pucat, pada perdarahan dalam rongga peut dapat ditemukan tanda-tanda syok.
  • Pemeriksaan genikologi: Ditemukan tanda-tanda kehamilan muda rasa nyeri pada pergerakan serviks, uterus dapat terraba agak membesar dan kadang teraba tumer disamping uterus dangen batas yang sukar ditentukan, kavum douglasi menonjol, berisi darah, dan nyeri bila diraba.
  • Pemeriksaan laboratorium: Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat
Diagnosis Banding
Infeksi pelvik, abortus iminens atau insipiens, kista ovarium, ruptur korpus luteum, kista folikel, dan apendistis
Penata laksanaan
Pasien dirujuk ke rumah sakit, Di rumah sakit dilakukan:
  • Laparotomi
  • Salpingektomi/salpingostomi/reanastomosis tuba.
  • Kemoterapi dengan metotreksat 1mg/kg intravena dan vaktor sitrovorum 0,1 mg/kg intramaskular berselang-seling selama 8 hari bila kehamilan di pars amapularis tuba belum pecah, diameter kantong gestasi kurang atau sama dengan 4 cm, perdarahan dalam rongga perut kurang dari 100ml, dan tanda vital baik
Pragnosis
Dengan diagnosis dini dan darah yang cukup,kematian karena keamilan ektopik cenderung turun. Sebagian wanita menjadi steril setelah mengalami kehamlan ektopik, atau mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba sisi lain. agka kehamilan ektopik berulang dilaporkan 0-14,6%


Sumber: Kapita Selekta Kedokteran FK UI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar