Senin, 05 Juli 2010

Kontrasepsi Hormonal

Estrogen sebagai kontrasepsi bekerja dengan jalan menghambat ovulasi melalui fungsi hipotalamus-hipofisis-ovarium, menghambar perjalanan ovum atau implantasi. sedangkan progresteron bekerja dengan cara membuat lendir serviks lebih kental, hingga penetrasi dan transportasi sperma menjadi sulit, dan menghambat ovulasi melalui fungsi hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Yamh termasuk Komtrasepsi hormonal adalah

  • Pil
  • Suntik
  • Susuk

Kontra Indikasi
mutlak: kehamilan. tumor-tumor yang dipengaruhi estrogen, pernah mengalami kelainan serebrovaskuler, dan diabetes militus.
relatif: depresi, migren. mioma uteri, hipertensi, oligomenore, dan amenore.

Efek samping
Efek samping pemberian kontrasepsi hormonalsesuai dengan kadar hormon yang dikandungnya. kelebihan hormon estrogen dapat menimbulkan nauesa, edema, keputihan,klaosma, disposisi lemak berlebihan, eksotrofia serviks, teleangiektasia, nyeri kepala, hipertensi, superlaktasi, dan buah dada tegang. rendahnya dosis estrogen dapat menyebabkan spotting dan breakhtrough bleeding antara masa haid . Sedangkan kelebihan progresteron dapat menimbulkan perdarahan yang tidak teratur. nafsu makan meningkat, cepat lelah, depresi, libido berkurang, jerawat, alopesia, hipomenore, dan keputihan. Kekurangan hormon progresteron menyebabkan darah haid yang lebih banyak dan lama

Kapita selekta Kedokteran
FK UI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar