Minggu, 03 Oktober 2010

Pemilihan Obat Pada Ibu Menyusui

hampir setiap makanan, minuman, dan zat yang terhirup sewaktu ibu bernapas, termasuk material yang tidak diinginkan, seperti obat, bahan kimia, mineral berbahaya(mercuri) dan polusi lingkungan dapat ditemukan dalam air susu ibu (ASI). Maka perlu diketahui obat yang aman termasuk obat-obatan yang saat digunakan harus disertai penghentian pemberian ASI dalam jangka waktu singkat. Pada banyak kasus, konsentrasi obat dalam ASI cukup rendah sehingga ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI, jika bayi tidak memberikan gejala-gejala tertentu dari efek obat tersebut.

kategori obat yang masuk dalam ASI, yaitu:
  1. Obat-obat yang tidak terdeteksi pada bayi termasuk warafin, yang berikatan dengan protein maternal dan aminoglikosida yang tidak diabsorbsi di usus.
  2. Obat-obatan yang mencapai bayi dalam jumlah yang tidak signifikan, seperti analgesik non-narkotik, penisilin, sefalosporin, dan obat-obat anti hipertensi.
  3. Obat-obat yang mencapai bayi dalam dosis yang cukup berbahaya, misalnya laksatif, bartiburat,lithium, obat-obat sistotokis, dan imunosupresor.
Obat-obat yang terdapat dalam ASI dengan jumlah sangat kecil untuk berbahaya pada dosis terapeutik biasa, yaitu: astazolamid, antidepresan trisiklik, baklofen, kaptopril, karbamazepin, klormetiazol, klorokuin, asam kluvalanik, kodein, dekstropropoksifen, diklofenak, digoksin, disopiramid, domperidon, etambutol, eritromisin, famotidin, fenbufen, flurbiprofen, frusemid. haloperidol, heparin, hidralazin, hidroksiklorokuim, hioskin, ibuprofen, insulin, ketoprofen, mebeverin, asam mefenamat, metildopa, metoklopramid, meksiletin, naproksen, parasetamol, fenilbutazon, fenitoin, pirenzepin, piroksikam, prokainamid, pseudofedrin, pirazinamid, piridostigmin, rifampisin, ternulatin, tiazid, asam tiaprofenik, tolmetin, trazodon, trimetroprim, valproat, verapamil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar