Senin, 05 Juli 2010

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Intra Uterine Device (IUD)

Ada berbagai jenis AKDR yang beredar di Indonesia, secara umum. AKDR tersebut terdiri dari 3tipe, yaitu:

  1. Inert, dibuat dari plastik (Lippes Loop) atau baja anti karat (the Chinese Ring)
  2. Mengandung tembaga seperti TCu 380A, TCu 200C. Multiloda (MLCu 250 dan 375) dan Nova T
  3. mengandung hormon steroid, seperti progrsteron dan levonova (Levonorgestrel)
Mekanisme Kerja
Sampai saat ini mekanisme kerja AKDR belum diketahui secara pasti. Pendapat terbanyak mengatakan AKDR menimbulkan reaksi radang endometrium dengan sebukan leukosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma. AKDR yang mengandung tembaga (Cu) juga menghambat khasiat anhidrase karbon dan fosfatase alkali. memblok bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba falopii. dan menginaktifkan sperma. AKDR yang mengeluarkan hormon juga menebalkan lendir serviks hingga menghalangi pergerakan sperma

Kontra Indikasi
Mutlak: kehamilan, infeksi aktif traktus genitalia, tumor traktus genitalia, metroragia
Relatif: kelainan uterus (mioma, polip, jaringan parut bekas seksio), insufisiensi serviks uteri, tumor ovarium, gonore, servitis, dismenore, stenosis kanalis servikalis, dan panjang kavum uteri kurang dari 6.5 cm.

Pemasangan AKDR
AKDR sebaiknya dipasang sewaktu haid atau pada hari-hari haid terakhir. pemasangan AKDR dapat juga dilakukan sesudah melahirkan. sesudah abortus, atau setiap waktu selama siklus haid jika dapat dipastikan wanita tersebut tidak hamil.


Kapita Selekta Kedokteran
FK UI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar